Sebelum datangnya Islam, bangsa Arab hanyalah sekumpulan orang-orang Scupu bin kampungan. Terjepit di antara dua peradaban besar dunia, Romawi dan Persia. Bahkan keberadaannya diantara dua peradaban itu sama sekali tak dipedulikan.
Tapi setelah Islam menjadi nafas bangsa Arab, bangsa yang kuper itu seketika bangkit, menyaingi bahkan akhirnya mengalahkan peradaban Romawi dan Persia yang sudah lebih dulu eksis ribuan tahun. Kemajuan peradaban Islam terlihat dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan yang ditandai bejibunnya jumlah perpustakaan yang tersebar di kota-kota kaum muslimin.
Ada Perpustakaan Baitul Hikmah yang didirikan oleh Khalifah Harun Al Rasyid di akhir abad 8 M menyimpan 2 juta jilid buku. Perpustakaan Al Hakim di Andalusia mempunyai berbagai buku dalam 40 kamar yang setiap kamarnya berisi 18.000 jilid buku sedangkan perpustakaan Cordova pada abad 10 Masehi mempunyai 600.000 jilid buku. Sementara di Eropa abad 14 M, perpustakaan Gereja Canterbury yang merupakan perpustakaan dunia Barat yang paling komplit saat itu jumlah bukunya hanya 1.830 jilid buku.
Perpustakaan-perpustakaan dalam peradaban Islam selain menjadi gudangnya buku, juga berfungsi sebagai universitas sebagai tempat menuntut berbagai macam ilmu, lembaga penelitian dan aktivitas-aktivitas intelektual seperti menerjemahkan teks-teks penting dari bahasa Yunani, Latin atau Syria. Menurut sejarawan Oliver Leaman, proses penerjemahan yang dilakukan ilmuwan muslim terhadap karya-karya Yunani ini tidak hanya terjemahan secara literal, tetapi meliputi kajian teks, memberi komentar, memodifikasi dan memperbaharui sehingga melahirkan teori dan pemikiran baru yang berbeda sama sekali dari sumber Yunani.
Oliver Leaman melanjutkan, bahwa pada masa peradaban agung (Islam) di Andalus, siapapun di Eropa yang ingin mengetahui sesuatu yang ilmiah ia harus pergi ke Andalus. Di waktu itu banyak sekali problem dalam literatur Latin yang masih belum terselesaikan, dan jika seseorang pergi ke Andalus maka sekembalinya dari sana ia tiba-tiba mampu menyelesaikan masalah-masalah itu. Jadi Islam di Spanyol mempunyai reputasi selama ratusan tahun dan menduduki puncak tertinggi dalam pengetahuan filsafat, sains, teknik dan matematika.
Buku-buku yang jumlahnya melimpah dalam peradaban Islam lahir dari para ulama dan ilmuwan muslim yang merupakan orang-orang yang paling produktif berkarya. Seorang ulama/ilmuwan bahkan bisa menulis puluhan hingga ratusan buku. Sebut saja Al-Ghazali (1058–1111), ulama besar yang digelari Hujjatul Islam itu menulis tak kurang dari 100 buku.
Contoh lain misalnya Al-Razi (865–925), yang di Barat dikenal dengan Rhazes itu menghasilkan 224 judul buku, setengah diataranya khusus membahas kedokteran. Banyaknya karya yang dihasilkan para ulama dan ilmuwan tersebut menunjukkan betapa luas dan banyaknya ilmu yang mereka kuasai. Yep, kebanyakan ilmuwan-ilmuwan islam adalah polymath, alias menguasai banyak banyak bidang ilmu. Bahkan banyak diantara mereka merupakan ulama yang faqih sekaligus.
Ibnu Khaldun (1332–1406) misalnya, selain ulama yang faqih dan hafiz, beliau juga seorang ekonom, sejarawan, astronom, sosiolog, matematikawan, dan ahli strategi militer.Selain seorang mujtahid, Ibnu Rusydi atau Averroes (1126–1198) juga psikolog, astronom, geografer, matematikawan, fisikawan dan musisi. Driser, pencapaian yang luarbiasa ini pastinya bukan hanya karena kejeniusan para ulama-ilmuwan tersebut, tapi juga karena kerja keras dan ketekunan dalam menuntut ilmu.
Seperti sosok Abu Hurairah ra., sang penghafal hadits Nabi Saw itu ternyata membagi waktu malamnya untuk shalat malam, menghafal dan sedikit untuk tidur. Imam al-Bukhari mengkaji kitab Ar-Risalah karya imam Syafi’i berulang-ulang sampai 700 kali! Beliau juga menyusun kitab Al-Jami’ yang dipilih dari 600.000 hadits selama 16 tahun. Widih widih…! Satu lagi yang gak boleh kita lupain, peran negara khilafah yang mendukung sepenuh hati setebal dompet terhadap perkembangan ilmu pengetahuan sehingga peradaban Islam bisa eksis dan mendunia.[ihsan]
BUKU YANG MENGUBAH DUNIA
Para ulama dan ilmuwan muslim banyak menulis kitab-kitab yang sangat penting dan berpengaruh, berikut ini sedikit diantaranya Pyang paling terkenal:
Al-Jabr wa-al-Muqabilah Kitab ini ditulis oleh Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi, yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai “The Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing”. Kitab yang dirampungkan tahun 820 M ini adalah peletak dasar matematika modern, dan masih dijadikan rujukan hingga sekarang.
Muqaddimah Kitab ini merupakan karya monumental Ibnu Khaldun ada abad ke-14 M. Kitab yang juga dikenal sebagai Prolegomena ini adalah karya pertama yang mengkaji filsafat sejarah, ilmu-ilmu sosial, demografi, histografi serta sejarah budaya. IM Oweiss dalam karyanya bertajuk Ibn Khaldun: A fourteenth-Century Economist menilai, Muqaddimah merupakan salah satu buku perintis ekonomi modern.
Sumber: http://www.drise-online.com/2017/12/the-most-productive-people.html?m=1
0 komentar:
Posting Komentar