Tidak ada balasan bagi kebaikan kecuali kebaikan pula

Kamis, 13 Desember 2018

THE MOST PRODUCTIVE PEOPLE

Desember 13, 2018 Posted by Abi Reza No comments

Sebelum datangnya Islam, bangsa Arab  hanyalah sekumpulan orang-orang  Scupu bin kampungan. Terjepit di antara  dua peradaban besar dunia, Romawi dan  Persia. Bahkan keberadaannya diantara dua  peradaban itu sama sekali tak dipedulikan.

Tapi setelah Islam menjadi nafas bangsa  Arab, bangsa yang kuper itu seketika bangkit,  menyaingi bahkan akhirnya mengalahkan  peradaban Romawi dan Persia yang sudah  lebih dulu eksis ribuan tahun.  Kemajuan peradaban Islam terlihat  dengan pesatnya perkembangan ilmu  pengetahuan yang ditandai bejibunnya  jumlah perpustakaan yang tersebar di kota-kota kaum muslimin.

Ada Perpustakaan  Baitul Hikmah yang didirikan oleh Khalifah  Harun Al Rasyid di akhir abad 8 M  menyimpan 2 juta jilid buku. Perpustakaan Al  Hakim di Andalusia mempunyai berbagai  buku dalam 40 kamar yang setiap kamarnya  berisi 18.000 jilid buku sedangkan  perpustakaan Cordova pada abad 10 Masehi  mempunyai 600.000 jilid buku.  Sementara di  Eropa abad 14 M, perpustakaan Gereja  Canterbury yang merupakan perpustakaan  dunia Barat yang paling komplit saat itu  jumlah bukunya hanya 1.830 jilid buku.

Perpustakaan-perpustakaan dalam  peradaban Islam selain menjadi gudangnya  buku, juga berfungsi sebagai universitas  sebagai tempat menuntut berbagai macam  ilmu, lembaga penelitian dan aktivitas-aktivitas  intelektual seperti  menerjemahkan teks-teks penting dari  bahasa Yunani, Latin atau Syria. Menurut  sejarawan Oliver Leaman, proses  penerjemahan yang dilakukan ilmuwan  muslim terhadap karya-karya Yunani ini  tidak hanya terjemahan secara literal,  tetapi meliputi kajian teks, memberi  komentar, memodifikasi dan  memperbaharui  sehingga melahirkan  teori dan pemikiran baru yang berbeda  sama sekali dari sumber Yunani.

Oliver Leaman melanjutkan,  bahwa pada masa peradaban agung  (Islam) di Andalus, siapapun di Eropa yang  ingin mengetahui sesuatu yang ilmiah ia  harus pergi ke Andalus. Di waktu itu  banyak sekali problem dalam literatur Latin  yang masih belum terselesaikan, dan jika  seseorang pergi ke Andalus maka  sekembalinya dari sana ia tiba-tiba mampu  menyelesaikan masalah-masalah itu. Jadi  Islam di Spanyol mempunyai reputasi  selama ratusan tahun dan menduduki  puncak tertinggi dalam pengetahuan  filsafat, sains, teknik dan matematika.

Buku-buku yang jumlahnya  melimpah dalam peradaban Islam lahir  dari para ulama dan ilmuwan muslim yang  merupakan orang-orang yang paling  produktif berkarya. Seorang  ulama/ilmuwan bahkan bisa menulis  puluhan hingga  ratusan buku. Sebut saja  Al-Ghazali (1058–1111),  ulama besar yang digelari  Hujjatul Islam itu menulis  tak kurang dari 100 buku.

Contoh lain misalnya Al-Razi (865–925), yang di  Barat dikenal dengan Rhazes  itu menghasilkan 224 judul  buku, setengah diataranya khusus  membahas kedokteran.  Banyaknya karya yang dihasilkan  para ulama dan ilmuwan tersebut  menunjukkan betapa luas dan banyaknya  ilmu yang mereka kuasai. Yep, kebanyakan  ilmuwan-ilmuwan islam adalah polymath,  alias menguasai banyak banyak bidang  ilmu. Bahkan banyak diantara mereka  merupakan ulama yang faqih sekaligus.

Ibnu Khaldun (1332–1406) misalnya, selain  ulama yang faqih dan hafiz, beliau juga  seorang ekonom, sejarawan, astronom,  sosiolog, matematikawan, dan ahli strategi  militer.Selain seorang mujtahid, Ibnu  Rusydi atau Averroes (1126–1198) juga  psikolog, astronom, geografer,  matematikawan, fisikawan dan musisi.  Driser, pencapaian yang  luarbiasa ini pastinya bukan hanya karena  kejeniusan para ulama-ilmuwan tersebut,  tapi juga karena kerja keras dan ketekunan  dalam menuntut ilmu.

Seperti sosok Abu  Hurairah ra., sang penghafal hadits Nabi  Saw itu ternyata membagi waktu  malamnya untuk shalat malam, menghafal  dan sedikit untuk tidur. Imam al-Bukhari  mengkaji kitab Ar-Risalah karya imam  Syafi’i berulang-ulang sampai 700 kali!  Beliau juga menyusun kitab Al-Jami’ yang  dipilih dari 600.000 hadits selama 16  tahun. Widih widih…! Satu lagi yang gak  boleh kita lupain, peran negara khilafah  yang mendukung sepenuh hati setebal  dompet terhadap perkembangan ilmu  pengetahuan sehingga peradaban Islam  bisa eksis dan mendunia.[ihsan]

BUKU YANG MENGUBAH DUNIA

Para ulama dan ilmuwan muslim banyak menulis kitab-kitab yang  sangat penting dan berpengaruh, berikut ini sedikit diantaranya  Pyang paling terkenal:
Al-Jabr wa-al-Muqabilah Kitab ini ditulis oleh Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi, yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai “The Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing”. Kitab yang  dirampungkan tahun 820 M ini adalah peletak dasar matematika  modern, dan masih dijadikan rujukan hingga sekarang.
Muqaddimah Kitab ini merupakan karya monumental Ibnu Khaldun ada abad ke-14 M. Kitab yang juga dikenal sebagai Prolegomena ini adalah karya pertama yang mengkaji filsafat sejarah, ilmu-ilmu sosial,  demografi, histografi serta sejarah budaya.  IM Oweiss dalam  karyanya bertajuk  Ibn Khaldun: A fourteenth-Century Economist  menilai, Muqaddimah merupakan salah satu buku perintis ekonomi  modern.

Sumber: http://www.drise-online.com/2017/12/the-most-productive-people.html?m=1

0 komentar:

Posting Komentar