Bro, tahu ngga bahwa 497.000 remaja laki-laki di Indonesia ini telah melakukan seks pranikah? Data yang disarikan dari Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 ini tentu menjadi pukulan telak bagi sistem pergaulan remaja di Indonesia. Itu lima tahun yang lalu. Jumlah itu akan terus meningkat dari tahun ke tahun, seiring dengan semakin bebasnya pergaulan di kalangan remaja. Ironisnya, pergaulan bebas a la Barat ini justru dianggap sebagai pergaulan modern dan ‘suri tauladan’ bagi remaja-remaja di seluruh dunia, termasuk remaja-remaja muslim di Indonesia.
Pergaulan bebas diawali dari pemahaman liberalisme, atau pemahaman yang menjunjung tinggi kebebasan, salah satunya adalah kebebasan berperilaku. Mau pacaran kek, mau teman tapi mesra kek, bahkan mau berzina sekalipun, boleh dan sah-sah saja dilakukan asalkan memenuhi dua syarat: suka sama suka dan ngga ngeganggu orang. Kebebasan seks di kalangan remaja tercantum gamblang dalam hasil International Conference on Population and Development (ICPD) di Kairo, Mesir pada 5-13 September tahun 1994, yang diwujudkan dalam ICPD Programme of Action atau Aksi Program ICPD, dan menjadi basis dari pendidikan seks/pendidikan kesehatan reproduksi (kespro) negara-negara PBB termasuk Indonesia. Poin 7.2, berbunyi
“Reproductive health is a state of complete physical, mental and social well- being and not merely the absence of disease or infirmity, in all matters relating to the reproductive system and to its functions and processes. Reproductive health therefore implies that people are able to have a satisfying and safe sex life and that they have the capability to reproduce and the freedom to decide if, when and how often to do so.”
Artinya kurang lebih,
“Kesehatan reproduksi adalah kondisi kesehatan fisik, mental, dan sosial, dan tidak hanya ketiadaan penyakit atau cacat, dalam segala bentuknya yang berhubungan dengan sistem reproduksi dan pada fungsi dan prosesnya. Kesehatan reproduksi berarti orang boleh memiliki kehidupan dan seks aman yang nyaman dan mereka memiliki kemampuan untuk bereproduksi dan kebebasan untuk memutuskan, kapan dan seberapa sering mereka melakukan hal tersebut.”
Faktanya, negara tidak melarang jika ada sepasang remaja melakukan hubungan seks bebas atas suka sama suka. Kalaupun ke-gep oleh Satpol PP di motel atau warung remang-remang, paling banter dipanggil orangtua atau disuruh pulang ke rumah masing-masing. Besoknya? Ya melakukan lagi.
Padahal, dampak dari pergaulan bebas ini luar biasa buruknya bro! Banyak pasangan menikah di usia yang sangat muda, bukan karena pemahaman Islam, tetapi semata-mata nutup aib akibat hamil di luar nikah. Misalnya di Kediri, 85% dari 119 pasangan remaja menikah karena hamil duluan.(jawapos.com)
Bagi yang ngga mau menikah, pasangan remaja yang melakukan seks bebas ini akan berpikir untuk melakukan aborsi. Lembaga Guttmatcher Institute (2008) melaporkan perkiraan bahwa terdapat 2 juta kasus aborsi di Indonesia pada tahun 2000; 10% nya berusia 19 tahun ke bawah, dan 33% dari total kasus aborsi dilakukan oleh perempuan yang belum menikah.
Dampak lain adalah menyebarnya penyakit menular seksual di kalangan remaja, seperti AIDS. Jumlahnya ngga main-main. Pada kelompok 20-29 tahun, terdapat 24.628 kasus. Padahal, AIDS tidak akan muncul kecuali setelah terinfeksi HIV antara 3-10 tahun. Artinya, pergaulan bebas yang mereka lakukan di usia remaja berdampak pada munculnya penyakit AIDS ketika ia telah dewasa. Belum lagi penyakit IMS lainnya seperti gonore, sipilis, dan clamidia. Benarlah firman Allah,
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (TQS ar-Rum [30]: 41)
Jelaslah bro, sudah saatnya dengan lantang kita menyuarakan KATAKAN TIDAK PADA GAUL BEBAS. Sudah saatnya kita menyeru kepada para remaja muslim untuk meninggalkan pergaulan bebas yang berasal dari asas rusak dan hanya berdampak kerusakan. Sebagai gantinya, kita menuju pergaulan Islami yang merupakan fitrah bagi kita sebagai seorang remaja muslim. Pergaulan Islami akan menghasilkan remaja-remaja anti galau, prestatif, dan tentunya bertaqwa kepada Allah SWT. Hanya dengan pergaulan Islami kita akan mendapatkan kebahagiaan, bukan hanya di dunia, namun juga di akhirat.
Sumber: http://temansurga.com/katakan-tidak-pada-gaul-bebas/
0 komentar:
Posting Komentar